Pacitan mungkin masih terdengar asing bagi banyak orang, sebagian mengenalnya sebagai tanah kelahiran Presiden SBY. Namun Pacitan sesungguhnya lebih dari itu. Gua-gua indah tersembunyi di perut perbukitan kapur, sementara tebing-tebing terjal melindungi pantai-pantai memukau dengan surf spots yang membuat peselancar selalu ingin kembali. Ombak yang bagus, penduduk lokal yang ramah, dan pantai yang jauh dari keramaian membuat para surfer kecanduan untuk datang dan bercengkerama dengan ombaknya.
Teleng Ria, pantai terdekat dari pusat kota Pacitan, adalah tempat yang tepat untuk mulai belajar surfing atau sekedar berenang. Pantai ini juga dilengkapi dengan lapangan untuk camping, arena permainan anak, serta sebuah hotel. Garis pantainya cukup panjang, berbatasan dengan Pantai Pancer di sebelah timur yang juga merupakan salah satu tempat favorit berselancar.
Pantai Srau cocok bagi peselancar yang sudah lebih handal dan menginginkan ombak yang lebih menantang. Sementara Pantai Watu Karung yang indah dengan hamparan pasir putihnya memiliki ombak yang menurut para peselancar adalah ombak kelas dunia. Bruce Irons dan Rizal Tanjung adalah peselancar profesional yang sudah membelai barrel-nya.
Tak hanya para peselancar yang akan dimanja. Pantai Klayar di ujung barat Pacitan adalah contoh nyata keindahan dan keeksotikan pantai selatan Jawa. Hamparan pasir putih, batu karang menyerupai Sphinx, karang bolong, seruling laut dan air mancur alami membuatnya menjadi pantai dengan sejuta pesona yang tiada duanya.
Bila bagian selatan Pacitan bertaburan dengan pantai indah, maka wilayah lainnya didominasi oleh perbukitan kapur. Meski menjadi tantangan tersendiri bagi para petani, namun bukit-bukit ini menyimpan potensi wisata luar biasa berupa gua-gua alam yang rupawan. Tidak heran jika Pacitan terkenal dengan sebutan Kota 1001 Gua. Salah satunya yang paling fenomenal adalah Gua Gong yang konon adalah gua tercantik di Asia Tenggara. Sementara itu Gua Tabuhan memiliki stalaktit dan stalagmit yang bisa menghasilkan bunyi selaras dengan tangga nada, sehingga sering ditabuh dan dimainkan oleh sekelompok seniman dari desa setempat.
Kondisi geografis Pacitan membuat penduduk tidak bisa menggantungkan hidup dari menanam padi. Singkong akhirnya menjadi primadona untuk komoditas pertanian dan juga simpanan bahan makanan pokok. Salah satu produk olahannya adalah tiwul. Bagi yang penasaran ingin mencicipinya, Rumah Makan Sari Laut Bu Gandos di Jalan Solo-Pacitan menyediakan menu nasi tiwul lengkap dengan sayur kalakan ikan hiu. Anda juga bisa mencoba Nasi Lodo, nasi uduk yang disajikan bersama kuah santan, urap sayuran, dan ayam masak santan. Jangan lewatkan pula aneka olahan seafood yang menggoda selera ataupun pecel madiun yang terkenal.
Posting Komentar