Green Canyon atau cukang taneuh merupakan salah satu objek wisata alam kabupaten ciamis yang terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang. Jaraknya sekitar 31 km dari Pangandaran. Green Canyon merupakan aliran sungai Cijulang yang menembus gua, Dengan dihiasi oleh stalaktit dan stalaknit menjadikan Green Canyon tampak mempesona, Pemandangan ini lebih sempurna lagi dengan background bebatuan dan rimbunnya pepohonan.
Nama Cukang taneuh (jembatan tanah) sendiri berawal dari adanya sebuah jembatan berdiameter 3 meter dan panjang 40 meter. Jembatan ini membentuk sebuah terowongan dan menghubungkan 2 buah tebing di atas aliran sungai cijulang. Sedangkan nama Green Canyon Sendiri di populerkan oleh seorang turis asal amerika yang berkunjung ke Green Canyon.
Untuk Bisa sampai ke lokasi, pengunjung harus menggunakan perahu dari dermaga ciseureuh sepanjang 2km atau kurang lebih 15 sampai 20 menit perjalanan. Selama perjalanan menuju lokasi tersebut pengunjung akan disuguhi pemandangan berupa rimbunanya pepohonan disepanjang kiri dan kanan sungai. Dalam suasana yang sunyi pengunjung juga bisa menikmati merdunya kicauan burung atau mungkin saja binatang-binatang yang nampak di pinggiran sungai seperti Ular, monyet atau biawak.
Penelusuran sungai itu akan berakhir pada sebuah mulut gua yang dihiasi stalaktit dan stalaknit. Sungai yang berwarna hijau toska dengan di apit dua buang tebing yang menjulang tinggi serta semilir angin yang sejuk siap menyambut anda untuk berpetulangan dan menikmati eksotisme Green Canyon yang tersaji.
Untuk menikmati Green Canyon biayanya adalah Rp. 75.000 per 5 orang. Biaya tersebut sudah termasuk perahu yang akan membawa kami menyusuri sungai Cijulang hingga tiba di entrance atau pintu masuk Goa Green Canyon. Tetapi jika ingin menjelajah Green Canyon lebih jauh ke hulu, Anda harus merogoh kocek lebih dalam untuk membayar jasa pemandu. Besarnya tergantung berapa lama Anda ingin menikmatinya.
Perjalanan dengan perahu bercadik atau ketinting menyusuri sungai Cijulang dari dermaga Ciseureuh sampai ke entrance memakan waktu tidak lebih dari 15 menit. Sepanjang perjalanan tersuguh pemandangan yang menakjubkan. Sungai Cijulang tampak tenang. Air sungai tidak berwarna hijau melainkan kecokelatan. Mungkin karena belakangan ini sering turun hujan. Meskipun begitu tetap terlihat bersih dan mengundang siapa saja untuk menceburkan diri. Di sisi kanan dan kiri banyak pepohonan menjulang tinggi. Diantaranya pohon nipah berjejer dengan cantiknya.
Semakin ke arah hulu, sungai mulai menyempit dan jejeran pepohonan mulai digantikan tebing-tebing gamping. Beberapa air terjun kecil mulai tampak di sisi tebing. Laju perahu juga terkadang diperlambat karena harus berhadapan dengan batuan yang mulai bermunculan dari dalam sungai.
Bersamaan terdengar suara gemuruh, di depan mata terlihat pintu masuk Green Canyon. Ternyata suara gemuruh itu berasal dari air terjun setinggi kurang lebih 2 meter yang membatasi antara air tawar dan air payau di muka goa. Kami menyebutnya goa karena dari stalagtit yang masih tersisa di langit-langit pintu masuk dan di tebing, dulu Green Canyon sepertinya adalah lorong goa besar yang atapnya kemudian runtuh. Sehingga yang tampak sekarang adalah tebing-tebing tinggi yang mengapit sungai dengan batuan-batuan tajam di dasarnya.
Posting Komentar